Hutama Karya

Hutama Karya Percepat Pembangunan Huntara untuk Korban Banjir Aceh Tamiang

Hutama Karya Percepat Pembangunan Huntara untuk Korban Banjir Aceh Tamiang
Hutama Karya Percepat Pembangunan Huntara untuk Korban Banjir Aceh Tamiang

JAKARTA - Upaya pemulihan pascabanjir di Kabupaten Aceh Tamiang terus berjalan dengan fokus pada penyediaan tempat tinggal yang layak bagi warga terdampak. Di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, pembangunan hunian sementara atau huntara menjadi prioritas utama agar masyarakat dapat segera keluar dari situasi darurat.

PT Hutama Karya (Persero) mengambil peran penting dalam proses tersebut dengan mempercepat pembangunan huntara. Seluruh sumber daya perusahaan dikerahkan untuk memastikan target penyelesaian dapat tercapai sesuai rencana.

Langkah percepatan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Hutama Karya menilai ketersediaan hunian layak menjadi kebutuhan paling mendesak bagi warga Aceh Tamiang.

Progres Pembangunan Huntara Terus Menunjukkan Perkembangan

Direktur Utama PT Hutama Karya, Koentjoro, melalui EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardianshah, menyampaikan bahwa pembangunan huntara telah menunjukkan perkembangan signifikan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Minggu.

Menurut Mardianshah, saat ini pekerjaan pematangan lahan hampir rampung. Beberapa area bahkan telah memasuki tahap konstruksi awal.

“Pematangan lahan saat ini hampir selesai,” ujar Mardianshah. Pernyataan ini menjadi gambaran awal percepatan pekerjaan di lapangan.

Ia menjelaskan bahwa di area B, pekerjaan umpak sudah mulai dilakukan. Selain itu, proses fabrikasi juga telah berjalan sesuai rencana.

Material yang dibutuhkan untuk pembangunan huntara juga hampir seluruhnya tersedia. Seluruh material tersebut telah tiba di lokasi pembangunan.

“Material juga hampir 100 persen terkumpul dan telah tiba di lokasi,” kata Mardianshah. Ia menambahkan bahwa target penyelesaian huntara dikejar dengan mempertimbangkan kondisi cuaca di Aceh Tamiang.

“Bahkan target besok huntara telah selesai, kita berpacu dengan cuaca tak menentu di Tamiang,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan keseriusan perusahaan dalam mengejar waktu.

Manajemen Hutama Karya juga turun langsung ke lapangan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan setiap tahapan pembangunan berjalan sesuai rencana.

Kunjungan langsung tersebut menjadi bagian dari pengawasan intensif. Perusahaan ingin memastikan tidak ada kendala signifikan yang menghambat progres.

Seluruh Sumber Daya Dikerahkan Demi Kecepatan Pekerjaan

Untuk mempercepat proses pembangunan, Hutama Karya mengerahkan tenaga kerja dan material dari berbagai daerah. Dukungan ini datang dari Medan, Pekanbaru, hingga Pulau Jawa.

Langkah tersebut dilakukan agar kebutuhan tenaga dan logistik dapat terpenuhi secara optimal. Perusahaan tidak ingin keterbatasan sumber daya menjadi hambatan di lapangan.

“Seluruh sumber daya kami kerahkan, termasuk dari BUMN karya lainnya,” kata Mardianshah. Ia menegaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama percepatan pembangunan.

Menurutnya, tujuan utama dari pengerahan besar-besaran ini adalah agar huntara dapat selesai tepat waktu. Huntara tersebut diharapkan segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat terdampak banjir.

“Tujuannya agar pembangunan huntara ini selesai tepat waktu dan bisa segera dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya. Pernyataan ini menekankan orientasi Hutama Karya pada kebutuhan warga.

Mardianshah juga menjelaskan bahwa percepatan dilakukan karena keterbatasan waktu. Kondisi darurat membuat warga harus segera mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak.

Saat ini, sebagian warga masih tinggal di tenda-tenda darurat. Situasi tersebut dinilai kurang ideal untuk jangka waktu yang lama.

“Kami ingin warga yang saat ini masih tinggal di tenda-tenda darurat dapat segera dievakuasi ke hunian yang lebih layak dan aman,” tuturnya. Ia menilai aspek kesehatan dan kenyamanan menjadi perhatian utama.

“Kami ingin masyarakat bisa segera pindah dari tenda ke huntara agar lebih terjamin kesehatannya dan bisa menjalani kehidupan yang lebih layak,” lanjut Mardianshah. Pernyataan ini mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap kualitas hidup warga.

Kolaborasi Lintas BUMN dan Target Penyelesaian

Pembangunan huntara di Aceh Tamiang bukan hanya dilakukan oleh Hutama Karya. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi lintas BUMN.

Sejumlah perusahaan BUMN turut memberikan dukungan. Dukungan tersebut datang dari himpunan bank milik negara, Pertamina, PLN, serta BUMN karya lainnya.

Kolaborasi ini memperkuat kapasitas pelaksanaan di lapangan. Dengan sinergi lintas sektor, pembangunan dapat berjalan lebih cepat dan terkoordinasi.

Total huntara yang dibangun di Aceh Tamiang berjumlah 600 unit. Jumlah tersebut disesuaikan dengan kebutuhan warga terdampak banjir.

Hutama Karya berharap cuaca dapat mendukung kelancaran pekerjaan. Kondisi cuaca yang kondusif dinilai sangat berpengaruh terhadap target penyelesaian.

Perusahaan menargetkan seluruh huntara dapat selesai sesuai jadwal. Dengan demikian, warga dapat segera menempati hunian yang lebih aman dan nyaman.

“Banyak rumah warga yang rusak dan tidak bisa ditempati,” imbuh Mardianshah. Kondisi tersebut menjadi latar belakang percepatan pembangunan huntara.

“Dengan selesainya huntara ini, masyarakat bisa kembali memiliki tempat tinggal yang layak,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya hunian sebagai kebutuhan dasar.

“Tidak lagi kedinginan di tenda, dan perlahan menjalani kehidupan seperti biasa,” tambah Mardianshah. Pernyataan ini menggambarkan harapan besar terhadap dampak huntara.

Komitmen Bekerja di Tengah Liburan Akhir Tahun

Di tengah masa liburan akhir tahun, tim Hutama Karya tetap bekerja di lapangan. Komitmen ini menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam membantu masyarakat terdampak.

Mardianshah menegaskan bahwa seluruh tim tetap menjalankan tugas meski harus mengorbankan waktu bersama keluarga. Keputusan tersebut diambil demi kepentingan masyarakat luas.

“Di masa liburan ini, kami rela meninggalkan keluarga dan menunda liburan demi mempercepat pembangunan rumah bagi masyarakat terdampak banjir,” ujar Mardianshah. Pernyataan ini menegaskan dedikasi seluruh tim di lapangan.

Bagi Hutama Karya, pembangunan huntara bukan sekadar proyek konstruksi. Pekerjaan ini merupakan misi kemanusiaan yang harus diselesaikan dengan cepat dan tepat.

Perusahaan menilai keberhasilan pembangunan huntara akan berdampak langsung pada pemulihan sosial masyarakat. Dengan hunian yang layak, warga dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari.

Hutama Karya berkomitmen untuk terus mendampingi proses pemulihan pascabanjir. Perusahaan memastikan setiap tahapan pembangunan dilakukan dengan standar keselamatan dan kualitas.

Dengan selesainya huntara, diharapkan beban psikologis warga dapat berkurang. Hunian sementara menjadi langkah awal menuju pemulihan yang lebih menyeluruh.

Langkah cepat dan kolaboratif ini diharapkan menjadi contoh sinergi penanganan bencana. Hutama Karya menegaskan akan terus hadir di tengah masyarakat saat dibutuhkan.

Pembangunan huntara di Aceh Tamiang menjadi simbol kepedulian dan gotong royong. Di tengah keterbatasan dan tantangan, harapan untuk bangkit kembali mulai tumbuh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index